Koneksi antar Materi

Nasriyati TK AISYIYAH 08 CILACAP PPGP Kab. Cilacap Angkatan 1 2020/2021

Rabu, 21 April 2021

Demonstrasi Kontekstual - Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

 

              Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Mendengar kalimat itu rasanya kok agak berlebihan. Pemimpin pembelajaran ? Benarkah ? Apakah saya adalah seorang pemimpin pembelajaran ?

              Kalau dipikir ulang rasanya memang benar. Saya adalah seorang pemimpin pembelajaran. Dimana ? di kelas yang saya ampu tentunya. Ya. Benar. Saya adalah seorang pemimpin pembelajaran pada kelas yang saya ampu. Kalau begitu apakah selama ini saya telah mengambil keputusan yang tepat ? Apakah selama ini saya telah mengakomodir semua kepentingan dalam menetapkan suatu hal atau sikap ? Apa dasar pertimbangan yang saya gunakan selama ini ?

              Ya, saya merasa keputusan yang saya ambil sudah tepat. Tapi sepertinya saya belum mengakomodir semua kepentingan, atau lebih tepatnya saya belum mampu untuk itu. Jika ada Peraturan dari Kemdikbud, Surat Edaran dari Dinas P dan K atau dari Yayasan , atau dari instusi yang lebih tinggi, saya akan menggunakan itu semua sebagai dasar untuk menetapkan suatu sikap atau suatu hal. Jika tidak ada, biasanya saya akan mementingkan kepentingan lembaga terlebih dahulu daripada kepentingan guru atau kepentingan individu. Begitu yang saya lakukan selama ini.

              Lalu apakah kemudian sikap atau hal yang sudah saya ambil dapat memuaskan semua pihak ? Pernahkah mendapat respon negatif atau komplain dari orang lain ? bagaimana rasanya ? Tentu saja saya tidak bisa memuaskan semua pihak. Dan ya ...pernah saya mendapat komplain dari orang lain. Tentu saja rasanya sangat tidak nyaman. Bahkan seringkali membuat tidur saya tak nyenyak.

              Bersyukur akhirnya Program Guru Penggerak membuat saya mengetahui materi tentang Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran. Ternyata untuk mengambil keputusan yang tepat memang harus memenuhi beberapa tahapan yaitu 4 paradigma, 3 Prinsip dan 9 langkah. Apalagi jika kita berada pada sebuah kondisi atau situasi yang membuat kita harus menentukan salah satu diantara dua pilihan yang sama-sama benar secara moral namun sejatinya saling bertentangan. Kondisi seperti itu kemudian disebut sebagai “ Dilema Etika” yaitu kondisi benar vs benar. Atau  benar vs salah, sebuah kondisi yang sulit namun sudah jelas bertentangan yang kemudian disebut sebagai “Bujukan Moral”.

              Empat Paradigma itu adalah : Individu lawan masyarakat (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Jangka pendek lawan  jangka panjang (short term vs long term). Tiga Prinsip yang dimaksud adalah Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Sedangkan sembilan langkah yang dimaksud adalah apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam kasus yang dihadapi, Siapa yang terlibat dalam kasus yang dihadapi, Fakta-fakta apa yang relevan dalam kasus yang dihadapi, Melakukan pengujian benar salah pada kasus yang dihadapi ( Uji Legal, Uji Regulasi, Uji Intuisi, Uji Halaman depan koran dan Uji Panutan/idola), melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi, buat keputusan, melihat kembali keputusan dan refleksikan.

Setelah mengetahui materi tersebut, kemudian saya diarahkan untuk praktek menganalisis beberapa kasus.  Alhamdulillah saya lebih memahami Tahapan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Tapi itu adalah kasus pada LMS (Learning Management System), kasus tersebut adalah kasus orang lain yang mungkin saja adalah bukan kasus nyata atau hanya kasus rekaan semata. Bagaimana dengan kasus yang saya hadapi sehari-hari terutama di lembaga asal saya ?

Sepertinya saya harus mempraktekkan materi yang telah saya dapatkan dalam modul 3.1 ini dengan teman-teman di lembaga saya. Bagaimana caranya ? Hal yang menurut saya paling mungkin saya lakukan saat ini untuk mentransfer pengetahuan yang saya dapatkan dari Program Guru Penggerak ini adalah menceritakan apa yang saya alami. Modul apa yang sedang saya pelajari sekarang, bagaimana tugas-tugasnya dan melibatkan teman-teman satu lembaga untuk membuat komunitas praktisi. Kadang juga saya melibatkan mereka jika ada tugas yang mengharuskan untuk mengikutsertakan kepala lembaga atau teman sejawat.



Dalam lingkup yang lebih luas, Alhamdulillah dari IGTKI/PGRI Kabupaten Cilacap dalam rangka Hari Ulang tahunnya yang ke-71 pada tanggal 23 Mei 2021 berencana akan mensosialisasikan Program Guru Penggerak Angkatan 1 kepada seluruh Guru TK yang berada di kabupaten Cilacap. Dimulai dengan Pertemuan Koordinasi Awal pada hari Jum’at 9 April 2021 yang dihadiri oleh seluruh CGP Angkatan 1 jenjang TK sekabuten Cilacap yang berjumlah 9 orang, Ketua IGTKI Kabupaten Cilacap beserta dua orang pengurus harian, Pengawas Cilacap Tengah dan Koordinator Pengawas TK Dinas P dan K Kabupaten Cilacap.

Lalu apa langkah-langkah awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran ? yang pertama; saya harus memahami dengan lebih baik lagi tentang materi ini. Setelah itu setiap kasus yang yang saya temui saya akan coba untuk menerapkan langkah-langkahnya. Paradigma dan prinsip apa yang sesuai dengan kasus yang saya hadapi dan mempraktekkan sembilan langkah pengujiannya.

Sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk memulai menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran ? Sudah saya mulai sejak hari Jum’at, 9 April 2021. Ya saat saya harus berangkat pada Pertemuan koordinasi awal dalam rangka Soaialisasi Program Guru Penggerak Angkatan 1 kepada seluruh Guru TK yang berada di kabupaten Cilacap.

Bisakah hal ini saya lakukan sendirian ? Sepertinya tidak. Saya butuh teman untuk mendampingi saya dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Seseorang yang akan menjadi teman diskusi saya untuk menentukan apakah langkah-langkah yang saya ambil telah tepat dan efektif. Ya. Saya sudah mendapatkan teman itu. Teman itu adalah seorang rekan sejawat, seorang guru muda yang mudah menerima pembaharuan, semangat untuk melakukan perubahan dan semangat dalam mengahadapi setiap kemungkinan yang beresiko.

Semoga ke depan setelah melaksanakan rencana yang sudah saya buat, saya akan semakin paham dengan materi Pengambilan keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar